Jujur
adalah sifat luhur dan terpuji. Sifat ini sangatlah penting ada pada
setiap individu, apakah ia rakyat biasa, lebih-lebih sebagai penguasa.
Kejujuran seseorang, selain akan mendatangkan ketentraman bagi dirinya,
juga akan memberikan keadilan dan ketenangan bagi orang lain. "jujur
adalah ketenangan dan bohong adalah keraguan.
Bertindak
jujur memang tidaklah mudah. Apalagi ketika ketamakan duniawi, yang
meliputi gengsi, posisi, dan upeti, sudah merasuki diri. Orang seperti
ini akan menghalalkan segala cara, termasuk berdusta, demi tercapainya
hasrat dan keinginan nafsunya. Demi untuk mendapatkan dunia, orang rela
menukar-balikkan fakta. Menukar kebenaran dengan kebohongan, begitu juga
sebaliknya.
Hal ini sesuai dengan prediksi kita“Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, di masa itu para
pendusta dibenarkan omongannya sedangkan orang-orang jujur didustakan,
di masa itu para pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang terpercaya
justru tidak dipercaya, apa itu KEJUJURAN ?Seorang yang bodoh (yang
dipercaya berbicara) tentang masalah rakyat/publik”.
Kejujuran
seorang pemimpin atau pejabat akan menjadi lebih urgen dari orang atau
rakyat biasa karena kejujurannya secara positif akan berpengaruh besar
terhadap orang banyak, seperti akan terealisasinya pemerataan
pembangunan dan kesejahteraan ekonomi. Dan sebaliknya, kebohongan
seorang penguasa akan berdampak besar bagi rakyat banyak, tentu dalam
bentuknya yang negatif, seperti melonjaknya angka pengangguran dan
kemiskinan.
Senantiasalah kamu berlaku jujur, karena
sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya
kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha
untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang
selalu jujur.
Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu
membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang
yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis
di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar