Kamis, 06 November 2014

PUROM WENDA DAN ENDEN WANIMBO ANCAM MASYARAKAT INDONESIA DAN TNI-POLRI

PUROM WENDA DAN ENDEN WANIMBO ANCAM MASYARAKAT INDONESIA DAN TNI-POLRI
204 Viewed wiyainews 0 respond
Enggang Ranggo Wenerengga alias Rambo Wonda (Gondrong) dan kawan-kawan di Mapolda Papua
Enggang Ranggo Wenerengga alias Rambo Wonda (Gondrong) dan kawan-kawan di Mapolda Papua
Jayapura, Wiyai News – Pasca ditangkap, salah satu pimpinan pasukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Enggang Ranggo Wenerengga alias Rambo Wonda dan kawan-kawan di Hotel Boulevard Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua oleh Tim Khusus Gabungan TNI-Polri, Panglima Komando Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Pilia, Lanny Jaya, Puron Wenda mengancam menebar perang dengan TNI-Polri Republik Indonesia dan menembak semua orang yang dianggap pro NKRI.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, S.Ik mengatakan atasan ancaman tersebut,  Purom Wenda dan Enden Wanimbo bukan pejuang Kemerdekaan Papua Merdeka tapi betul betul Kelompok Kriminal Bersenjata yang  kerjanya hanya main teror untuk mendapatkan uang dari pejabat pemerintah, rakyat kecil, pengusaha dan lain-lain.
“Kami Polri dan TNI pasti akan menangkap mereka dan kami tidak gentar dengan mereka, dengan main teror tersebut belang mereka makin kelihatan bahwa mereka bukan seperti yang kelompok itu katakan sebagai pejuang rakyat, tapi peneror rakyat , bukannya pembela rakyat tapi menekan rakyat.” kata Kabid Humas Polda Papua melalui releasnya, Rabu (29/10).
Pudjo Hartono juga menegaskan,  TNI- Polri akan menjamin keselamatan rakyat di Wamena, Tolikara, Lanny Jaya, Kabupaten Puncak, Puncak Jaya dan daerah lain di Pegunungan Tengah Papua dari ancaman kelompok yang kerjanya cuma meneror dan mengancam rakyat Papua.
“Selama ini di dengung-dengungkan sebagai pejuang tetapi pada kenyataan hanya kriminal saja, buktinya bahwa beberapa orang harus memberikan sejumlah uang kepada kelompok tersebut, kemudian perilaku membunuh sembarangan bahkan ancaman membunuh sembarang orang adalah merupakan cap segel yang tidak bisa dihilangkan dari orang yang namanya Purom Wenda dan Enden Wanimo tersebut, kasus-kasus penembakan dan pembunuhan yang mereka lakukan harus dipertanggung jawabkan dimuka hukum.” tegas Pudjo.
Sementara itu, sebelumnya dimuat beberapa media nasional dan lokal di Papua bahwa Panglima OPM wiliyah Pilia, Kabupaten Lanny Jaya, Puron Wenda  mengaku akan mencari setiap warga pendatang atau non Papua yang ada di seluruh Papua, jika Polisi tidak segera membebaskan Rambo Wenda.
“Kami minta Polisi segera melepaskan rekan kami Rambo Wenda. Kami beri waktu dua hari, bila tidak, maka kami bersama seluruh rakyat Papua nyatakan perang dan akan menjadikan seluruh warga non Papua yang ada di Papua sebagai target,” katanya melalui telepon selulernya, Selasa, 28 Oktober 2014.
Puron Wenda juga mengklaim sudah menghubungi Kapolda Papua IrjenPol Yotje Mende, guna meminta pembebasan terhadap rekannya.
“Rambo adalah rekan saya seperjuangan didalam OPM. Dia prajurit kami, dulunya dari Puncak Jaya kemudian ke Lany Jaya, kami dulu sama-sama menyerang Polsek Pirime.” ungkapnya.
Dari data yang didapat, Rambo Wenda mulai dikenal saat berhasil menyerang Pos Polisi Tingginambut Puncak Jaya, Januari 2009. Dia menyita beberapa pucuk senjata jenis SS1 milik Polisi. Atas keberhasilannya itu, Rambo kemudian diberikan wilayah kekuasaan di Kali Semen salah satu wilayah kekuasaan OPM di Mulia Ibu kota Puncak Jaya.Tahun 2011 setelah pemekaran Lany Jaya, OPM kemudian mekar dengan lahirnya Komando Daerah Operasi (Kodap, red) Pilia. Rambo lantas bergabung dengan Puron Wenda. Mereka kemudian menyerang Polsek Pirime lalu menewaskan 3 anggota Polisi serta merampas senjata apinya. (PIET/WN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar