Jumat, 17 Oktober 2014

Bentrok di Wamena Satu Tewas, Lima Rumah Dibakar

Rabu, 15 Oktober 2014 , 00:10:00

WAMENA-Dua kelompok warga di Wamena, Jayawijaya terlibat bentrok, Senin (13/10) malam. Akibatnya, seorang warga bernama Yuwedek Hubi (39) meninggal dunia dengan enam tusukan dan dua luka panah.
 Selain itu, sebanyak lima unit rumah dan dua unit sepeda motor juga dibakar massa. Bahkan massa juga merusak Kantor Kampung Dokopku Distrik Hubikiak dan juga merusak delapan unit sepeda motor.
  Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono kepada wartawan Selasa (14/10) mengatakan bahwa bentrok antar warga tersebut disebabkan oleh kasus kecelakaan lalu lintas di sebuah taksi yang dikemudikan oleh penduduk setempat, dan membawa korban yang juga warga setempat.
 “Kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada 11 Oktober 2014 di Distrik Kurulu yang menyebabkan salah seorang warga bernama Pandiwen Kogoya meninggal dunia karena terhimpit mobil taksi. Karena penyelesaian masalah belum tuntas, sehingga pada Senin (13/10) Kapolsekta Wamena Kompol Mathias Mabel bersama Kepala Kampung Dokopku, Vincent Huby memberikan arahan terhadap korban laka lantas,” sambungnya.
 Pemberian arahan itu sendiri diselenggarakan di belakang Hotel Honay Resort hingga terjadilah kesepakatan dari korban untuk tidak terprovokasi dan tidak melakukan penyerangan terhadap pihak pelaku kecelakaan lalu lintas itu. Setelah ada kesepakatan, Kapolsek kemudain meninggalkan lokasi menuju ke pihak pelaku laka lantas untuk memberikan arahan yang sama.
 “Kemudian ada oknum dari pihak keluarga korban melakukan penyerangan terhadap Kapolsekta Wamena dengan menggunakan anak panah hingga mengenai punggungnya sebelah kiri. Nah malam harinya (Senin, 13/10), atau informasinya pukul 18.00, pihak keluarga korban melakukan penyerangan hingga ada korban yang meninggal, disertai pembakaran rumah dan lainnya,” papar Kabidhumas.
 Akibat penyerangan itu, selain menimbulkan korban meninggal, sebanyak lima unit rumah dan dua unit sepeda motor dibakar. Bahkan Kantor Desa Dokopku dan delapan unit sepeda motor dirusak.
 Kabidhumas menegaskan pihaknya telah bekerja sama dengan Tni, Pemda, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk dapat mengendalikan situasi agar konflik jangan sampai meluas.
 Sementara itu, Kapolres Jayawijaya, AKBP Adolf R. Beay, SE meminta kepada masyarakat Jayawijaya untuk tidak terprovokasi dengan kasus Lakalantas yang terjadi di Kurulu, Sabtu (11/10), lalu.
 Pertikaian dua kelompok masyarakat terjadi pada Senin itu karena berawal dari kejadian lakalantas pada Sabtu, lalu yang mengakibatkan salah seorang berinisial WK meninggal dunia.
 Menurut Kapolres, insiden Lakalantas itu bukan ada unsur kesengajaan tetapi memang kenyataan bahwa ditabrak karena lalai. “WK ini meningal karena terjepit ketika sopir hendak putar mobil untuk
kembali ke Wamena dari Kurulu. Setelah putar mobil belakangnya masuk ke parit. Sopir perintahan WK yang merupakan kodektur untuk cari batu untuk ganjal tapi tidak dapat,” paparnya.
 Karena tak dapat, kondektur pun ke belakang mobil dan di situ tidak ada informasi kepada sopir bahwa kondektur ini ada di belakang. Akhirnya, sopir memutuskan untuk kasih masuk gigi. “Begitu masuk gigi langsung kan seperti free, sehingga mobil mundur dan masuk parit dan si kondektur ini ada di belakang mobil sehingga dia terjepit antara pagar dan mobil,” tukasnya.
 Untuk penyelesaian kasus ini, sebelum pemakaman ada kesepakatan untuk pada Senin (13/10) diselesaikan secara adat di Polres. “Sehingga permasalahan ini ditindaklanjuti oleh Kapolsek Wamena Kota Kompol Wim Mathias Mabel beserta kepala kampung Dokopku dengan memberikan arahan terhadap pihak korban lakalantas yang berada di belakang hotel Honai Resort itu,” jelasnya.
 Setelah ada kesepakatan dengan korban, Kapolsek Wamena Kota selanjutnya memeberikan arahan yang sama kepada kubu pelaku laka lantas.
 “Namun pihak korban melakukan penyerangan terhadap Kapolsek Wamena dengan menggunakan anak panah sebanyak satu kali dan mengenai punggung sebelah kiri,” katanya.
 Dampak dari kejadian itu sekitar pukul 17.30 WIT terjadi pertikaian lagi yang menyebabkan 1 korban jiwa, dan 5 unit rumah dan 2 unit motor dibakar.  “Termasuk Kantor Desa Dokopku Distrik Hubikiak dan 8 unit motor juga dirusak. Saat ini kejadian dapat dikendalikan oleh Polres Jayawijaya,”
tukasnya.
 Hingga saat ini, kata Kapolres, situasi di lapangan sudah kondusif walaupun beberapa kelompok masyarakat masih kumpul di beberapa titik. “Himbaun kami kepada 2 kelompok yang bertikai bahwa lakalantas itu bukan ada unsur kesengajaan tetapi memang kenyataan bahwa ditabrak karena lalai,” katanya.
 Oleh karena itu, Kapolres menghimbau untuk tidak anarkis dan terpengaruh dengan situasi karena murni laka lantas bukan disengaja. (lay/rib/fud)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar