Written By PANIAI WIYAI on Senin, 20 Oktober 2014 | Senin, Oktober 20, 2014
Ini Korban atas nama: Petius Tabuni Mahasiswa Papua, asal Tolikara di Tondano, Sulut Doc: Pribadi |
Suara Wiyaimana, Tondano-Sulut.
Kami sangat prihatin dengan kondisi warga Papua di Manado. Pukul 03.00 waktu
Manado tadi (19/10) terjadi pembunuhan terhadap Petius Tabuni, Mahasiswa Papua
di kota Tondano, pukul 03:00 waktu setempat.
Korban
Jenazah diarahkan ke RSUD untuk mendapat visum. Sementara itu ada 5 orang Papua
lainnya luka-luka sedang dirujuk ke RSUD. Sementara ini kondisi orang Papua di
Tondano tidak aman. Seluruh Mahasiswa Papua sedang dilarikan ke KAPOLDA SULUT
di MANADO. Kronologi selengkapnya, dapat dibaca: http://manado.tribunnews.com/
Pantauan
dari, suarawiyaima.blogspot.com;
membenarkan kasus peristiwa tersebut, sehingga salah satu mahasiswa asal
Tolikara, papua dibunuh ditempat. Sebelumnya, mahasiswa papua mengadakan
acara
syukuran wisudawan dan wisudawati, namun akhir dari syukuran dirayakan
dengan pesta miras hingga jatuhnya korban nyawa mahasiswa papua di
Tondano,
Sulut.
Generasi
Penerus papua menujuh pada kepunahan etnis karena akibat dari perbuatan
kemabukan dan hubungan seksualitas yang paling dipengaruhi dalam kehidupan
kalangan mahasiswa/i. Orangtua kami selalu mendoakan dan mensponsori dalam
proses pendidikan dengan hasil keringan mereka kepada kami anak-anaknya. Namun
hasil keringan orangtua kami itu dipergunakan dengan sesuatu yang dapat
menghilangkan nyawa manusia kami sendiri. Kemungkinan kami anak-anaknya juga belum
sadar dengan pengaruh lingkungan budaya melayu-Minahasa di Sulut.
Nyawa
manusia papua dapat dibunuh dari tempat menimba
ilmu karena akibat dari perbuatan kemabukan dan hubungan seksualitas. Hal itu
sangat disayangkan buat kami generasi penerus papua, dari sorong hingga Merauke
yang ada di Kota Stud- Sulut.
Kami
merasa kasihan
buat orangtua dengan betapa begitu pengorbanan yang besar kepada kami
anak-anaknya tetapi mereka diterima dengan kabar duka yang menyakitkan.
Walaupun
kami tahu bahwa, minuman keras dan hubungan seksual itu sudah terbudaya
bagi
masyarakat minahasa. Namun kami juga ikut terpengaruh dengan budaya yang
bertentangan dengan budaya kami orang papua yang sebenarnya.
Pihak
yang membunuh juga tanpa interogasi lalu dilakukan dengan tindakan,
akhirnaya nyawa generasi penerus papua dibunuh
di Tondano-Sulut. Kasus
pembunuhan kepada mahasiwa, papua karena masih ada dendaman dengan kasus-kasus
sebelumnya.
Kami
generasi penerus asal papua di Sulawesi Utara yakni, Kota Manado, tomohon dan
terlebih khusus di Kota Tondano dalam keadaan darurat dengan adanya pengepungan
masyarakat minahasa dengan membawa PEDAA yang disebut parang panjang memerangi di
asrama kamasan papua di Tondano, sehingga berjatuhan beberapa nyawa mahasiswa
papua, dapat dibunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar