Rabu, 15 Oktober 2014

Brimob-TNI Baku Tembak di Lanny Jaya

Selasa, 14 Oktober 2014 08:49

Brimob-TNI Baku Tembak di Lanny Jaya

IlustrasiJAYAPURA – Sejumlah anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua terlibat kontak senjata dengan anggota TNI Batalyon 756 di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya-Papua, Senin (13/10) sore. Data yang dihimpun Bintang Papua, pertikaian antara dua institusi militer di Indonesia terjadi, sekitar pukul 15.25 WIT. Dimana, peristiwa itu bermula ketika Oknum TNI yang membawa kayu ditahan di Pos Pemeriksaan yang dijaga sejumlah anggota Brimob.
Namun oknum TNI tersebut tidak terima ia ditahan oleh anggota Brimob di Pos hanya karena membawa kayu, sehingga mengancam anggota Brimob tersebut dan kembali ke Pos Penjagaan Batalyon 756. Tidak lama kembali ke Pos penjagaan Batalayon 756 Distrik Pirime tiba-tiba keluar rentetan tembakan yang mengarah pos Brimob. Kemudian Anggota Brimob pun melepaskan tembakan ke arah pos jaga anggota TNI Yon 756.

Komandan Pos Tiom Letnan Dua Infanteri Ali Okta yang dari meninjau rekannya di Pos di Pirime terkena tembakan di lutut bagian kiri. Korban mengalami luka tembak sedalam 10 sentimeter. Berdasarkan hasil diagnosa dokter di Rumah Sakit Tiom, korban mengalami patah tulang akibat tembakan, yang diduga berasal dari Pos penjagaan Brimob dan kini terus melakukan perawatan medis. Wakapolda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw, saat dihubungi Bintang Papua, membenarkan tentang insiden itu. “Saya sudah menerima informasi tentang kontak antara anggota kami dengan TNI di Pirime. Namun, saya belum bisa menjelaskan secara detail karena saya baru selesai mengikuti kegiatan di Manokwari, Papua Barat,” ujarnya singkat .
 Sementara itu Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen Fransen G Siahaan saat dikonfirmasi membenarkan adanya bentrok personil TNI dengan Polisi. “Kejadian itu di Distrik Pirime siang tadi,”ujarnya.
Mengenai kronologis kejadian, saat itu personil Polisi dari Satuan Brimob Kelapan Dua Jakarta, sedang menggelar razia di Distrik Pirime. Lalu ada anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756  yang menumpang sebuah truck menuju Pirime. Pasukan Brimob lantas menegur anggota TNI itu saat dilakukan razia, agar bersedia diperiksa.
Lantas anggota TNI itu mengatakan bahwa dirinya adalah anggota TNI yang bertugas di Pos Pirime sehingga terjadi kesalahpahaman.
Komandan Pos Letnan Ali dan Kapolsek Pirime serta sejumlah anggota TNI lainnya lalu menuju pos Brimob guna menyelesaikan persoalan itu. “Saat turun dari truck, komandan Pos dan Kapolsek malah ditembak. “Mungkin anggota Brimob mengira rombongan Kapolsek dan Komandan Pos hendak melakukan penyerangan, sehingga mereka mengeluarkan rentetan tembakan,”tukasnya.
Akibat tembakan itu, Letnan Ali terkena tembakan di bagian kaki. “Kaki komandan pos terkena tembakan, tapi ia tetap sadarkan diri,”ucapnya.
Akibat situasi itu situasi sempat tegang karena terjadi baku tembak. Namun hanya beberapa saat situasi dapat dikendalikan.
Menurut Pangdam, dirinya sudah menghubungi Kapolda Papua, guna melucuti senjata baik milik TNI dan Brimob. “Mengantisipasi aksi itu meluas, kami sepakat lucuti senjata kedua pasukan,”terangnya.
Sementara Kapolda Papua Irjen Yotje Mende membantahnya adanya bentrok antara Polisi dan TNI di Pirime. “Tidak benar adanya kabar baku tembak Polisi dan TNI,” singkatnya saat dihubungi melalui selulernya. (loy/jir/don/l03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar