Senin, 06 Oktober 2014

CEMBURU ITU (BUKAN) TANDA CINTA DETIUS YOMAN

PENULIS by Koteka Detius Yoman  jAKARTA/31/07, 2014 |
CEMBURU KARENA CINTABanyak orang tentu akrab dengan istilah cemburu adalah tanda cinta. Sehingga ada pendapat yang mengatakan salah satu bukti untuk mengukur adanya cinta atau tidak adalah ada atau tidaknya perasaan cemburu. Kalau cemburu memang benar adalah tanda yang menunjukan cinta tentu seharusnya tidak akan pernah kita membaca berita “seorang laki-laki membunuh pasangannya karena dibakar api cemburu”.
Benarkah cemburu itu tanda cinta? Sebenarnya tidak ada hubungannya antara cemburu dengan cinta. Cemburu adalah cemburu dan cinta adalah cinta. Lantas kalau memang seperti itu cemburu tanda apa dong? Cemburu itu adalah tanda positif. Ya, benar, anda tidak salah membaca tulisan ini. Cemburu bukan tanda cinta tetapi tanda positif.
Perasaan cemburu itu sama seperti perasaan seorang anak kecil yang takut mainan kesayangannya diambil orang lain. Cemburu muncul karena rasa kepemilikan. Secara linguistik bentuk-bentuk kepemilikan tercermin dalam kalimat-kalimat yang terucap maupun yang tertulis, misalnya mainanKU, bonekaKU, mobilKU, rumahKU, pasanganKU, suamiKU, pacarKU, istriKU, simpananKU.
Orang yang sedang cemburu sebenarnya adalah orang yang takut kehilangan kontrol atas “KU” dan takut jika “KU” nya berubah menjadi “MU”. Sehingga karena demi menjaga “KU” nya seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan luar biasa atau tindakan-tindakan yang tidak biasa ia lakukan.
Perasaan atas kepemilikan ini sangat luar biasa karena memiliki energi yang besar untuk mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. Semakin besar perasaan kepemilikan seseorang atas suatu hal maka semakin besar energi yang terkandung di dalamnya. Energi inilah yang membentuk Power Zone dalam kehidupan seseorang.
Saat ini kita sudah memasuki bulan ke tuju di tahun 2014, biasanya bagi beberapa orang (yang sangat banyak) di akhir tahun mereka terbiasa melakukan ritual membuat resolusi akhir tahun. Saya paling sedih melihat begitu banyak orang yang begitu bersemangat membuat resolusi akhir tahun yang akhirnya resolusi akhir tahun tersebut tinggal kenangan. Ada yang cuma sekedar jadi hiasan dinding yang mengotor-ngori dinding, ada juga yang jadi ganjal meja, atau temannya sarang laba-laba ada juga yang mirip seperti salah satu iklan mobil diesel yang sering tayang di TV beberapa tahun yang lalu, yakni “nyaris tak terdengar”. Well, sebenarnya tidak sedih juga sih bahkan senang karena ada bahan untuk diocehkan di twitter.
Mengapa resolusi akhir tahun mengalami nasib seperti itu? Saya pernah membahasnya beberapa tahun yang lalu di blog ini yang berjudul CARA SUKSES MEMBUAT RESOLUSI AKHIR TAHUN YANG PASTI GAGAL namun kali ini saya akan membahasnya dari sudut pandang yang lain.
Mengapa resolusi akhir tahun cuma jadi sekedar ritual yang tidak pernah direalisasikan? Karena resolusi akhir tahun tersebut tidak berada di dalam Power Zone pemiliknya. Tidak ada sense of ownership atas resolusi akhir tahun tersebut sehingga tidak ada energi di dalamnya yang membuat pembuatnya begitu termotivasi untuk bergerak merealisasikannya. Tidak ada energi yang memampukan mereka untuk berkata ini resolusi akhir tahunKU, paling kalau terucap sebatas ucapan dibibir yang kalau mengutip lirik sebuah lagu lama adalah “lain di bibir lain di hati”.
Bukti bahwa resolusi akhir tahun anda berada di Power Zone adalah anda cemburu kepada resolusi akhir tahun anda. Diri anda tidak rela jika ada orang lain yang mengambil resolusi akhir tahun anda yang kemudian merealisasikannya dan akhirnya ia jauh lebih sukses dibanding diri anda. Bukankah perasaan cemburu tersebut selama ini tidak pernah ada?
Setiap orang memiliki rasa cemburu. Siapa sih yang rela pacarnya diambil orang? Siapa sih yang rela suaminya dipikat perempuan lain atau istri dipikat pria lain? Karena pada saat pacar, istri atau suami diambil oleh orang lain maka di dalam diri ini akan muncul rasa sakit. Apakah anda mau merasakan rasa sakit ini? Saya tidak, oleh karena itu seringkali saya cemburu pada pasangan saya. Cemburu adalah mekanisme di dalam diri saya untuk melindungi diri saya dari rasa sakit akibat kehilangan.
Apakah cemburu itu tanda cinta? Bukan, cemburu itu cuma tanda posesif karena Cinta tidak pernah cemburu.

CEMBURU KARENA CINTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar