Rabu, 15 Oktober 2014

Anggota Polisi Papua Hilang, Kelompok Puron Wenda Kembali Beraksi?

REP | 03 October 2014 | 12:43 Dibaca: 76   Komentar: 0   6

1412314832738436567
Puron Wenda (kiri) dan Rambo Wenda (Kanan) Sumber : http://widiwiyai.blogspot.com
Seminggu yang lalu, tanggal 25 September 2014 OPM Faksi Militer, yang sering dibahasakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi penyerangan yang mengakibatkan tewasnya seorang prajurit asli anak Papua, Pratu Abraham Rumadas. Penyerangan tersebut dilakukan ketika acara pelantikan kepala Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Kemarin, 2 Oktober 2014, seorang anggota polisi, Brigadir Maikel Bano anggota Polsek Makki, Polres Lanny Jaya dinyatakan hilang.
Terkait hilangnya Maikel Bano, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menjelaskan kronologi kejadian dari terakhir kegiatan Maikel Bano hingga dinyatakan hilang :
Rabu, 1 Oktober 2014
  • Sekitar pukul 20.00 WIT, Maikel Bano mampir di Polsek Bolakme untuk berteduh karena hujan. Maikel Bano sempat mengatakan kepada Brigadir Martinus Hisage ,seorang anggota polisi dari Polsek Bolakme, Polres Jawi, bahwa ia berniat untuk mengantarkan undangan kepada tokoh masyarakat untuk lakukan pertemuan dengan pihak kepolisian.
  • Ketika hujan reda, Maikel Bano berpamitan kepada Martinus Hisage untuk melanjutkan perjalanannya mengantarkan undangan. Martinus Hisage sempat menyarankan kepanda Maikel untuk tidak melanjutkan perjalanan karena sudah malam dan daerah tempat tujuan Maikel adalah daerah rawan.
  • Selain itu, Martinus juga menyarankan kepada Maikel untuk menginap di Polsek Bolakme dan melanjutkan perjalanan esok hari. Tapi Maikel bersikeras untuk berangkat untuk menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat.
Kamis, 2 Oktober 2014
  • Asisten II Kabupaten Jawi, Pyramid Tabuni melaporkan kepada Kapolres Jawi bahwa telah terjadi penikaman terhadap Birgadir Maikel Bano yang mengakibatkan tewasnya korban. Peristiwa terjadi di Kampung Munak, Distrik Bolakme.
  • Sekitar pukul 10.00 WIT tim khusus dari Polres Jawi, yang kemudian disusul oleh anggota gabungan dalmas, intel dan reskrim, mendatangani lokasi yang dikabarkan menjadi tempat penikaman korban.
  • Hingga sore hari, Brigadir Maikel tidak ditemukan, hanya ditemuakan helm dan jaket yang terkena percikan darah yang diduga milik Birgadir Maikel Bano.
Puron Wenda vs Aparat Keamanan
Beberapa kelompok dari faksi militer OPM (atau sebut saja Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB) beraksi di sekitar Lanny Jaya. Ada kelompok Puron Wenda, kelompok Enden Wanimbo dan kelompok Barnabas Telenggen. Dari ketiga kelompok tersebut, kelompok Puron Wenda, merupakan kelompok yang paling sering beraksi dalam 2 tahun ke belakang. Aksi-aksi kelompok Puron Wenda ini banyak yang bergesekan dengan pihak kepolisian, rangkumannya sebagai berikut :
  • Tabloidjubi.com memberitakan peyerangan dan pembakanan yang terjadi di kantor Polsek Prime, Lany Jaya tanggal 27 Juli 2012 adalah aksi dari Kelompok Puron Wenda. Tabloidjubi.com menerima telephone langsung dari Puron Wenda yang menceritakan secara detail bagaimana aksi penyerangan dan pembakaran tersebut dilaksanakan. Dalam aksi pengakuan Puron Wenda tersebut, ia juga mengklaim bahwa kelompok pimpinannya lah yang melakukan penyerangan terhadap rombongan Kapolda Papua tanggal 29 Juli 2012.
  • Suluh Papua memberitakan bahwa sekitar tanggal 1 Juni 2014 lalu, Puron Wenda menghubungi Redaksi Suluh Papua via Handphone dan mengaku sebagai pelaku penembakan dan perampasan senjata yang menewaskan 1 anggota Polri dan melukai 1 orang lainnya di Tiom, Lanny Jaya, Papua. Ia mengatakan bahwa ketika itu, ada dua polisi yang melintas di ujung Bandara Lanny Jaya dengan mengendarai sepeda motor sekitar jam 1 siang waktu setempat. Melihat ada polisi yang melintas, anak buahnya berjumlah lima orang langsung menembak dari arah hutan dan mengenai kepala dan tangan. Setelah menembak kedua polisi tersebut, mereka langsung merampas senjata dan lari ke arah hutan.“Tujuan kami untuk merampas senjata karena bulan kemarin TNI tembak anak buah saya,” kata Puron Wenda.
  • Sekitar tanggal 27 Juni 2014, pihak kepolisian di Papua menggagalkan penyelundupan senjata di perbatasan Indoneisa-Papua New Guinea (PNG). Polisi menyita dua pucuk senjata api jenis engkle loop buatan Belgia dan Kanada dan 1.240 butir amunisi yang terdiri atas berbagai kaliber. Senjata-senjata selundupan ini ditujukan untuk memperkuat faksi militer OPM faksi Puron Wenda.
  • · Tanggal 17 September 2014 terjadi baku tembak antara TNI-Polri dengan kelompok Puron Wenda di sekitar Lapangan Terbang Pirime, Lanny Jaya. Dalam baku tembak tersebut salah satu anggota kelompok Puron Wenda tewas dan satu lainnya luka berat. Dalam baku tembak tersebut disita satu senjata api jenis revolver milik kelompok Puron Wenda. Sehari setelah baku tembak tersebut, pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap 70 anggota Puron Wenda, 52 anggotanya sudah didaftarkan dalam DPO, jelas Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Yotje Mende.
Mengenal Kelompok Puron Wenda
Kelompok pimpinan Puron Okiman Wenda atau lebih dikenal sebagai Puron Wenda adalah kelompok yang faksi militer OPM yang bermarkas di Pilia, Lany Jaya, oleh sebab itu kelompok ini dikenal sebagai kelompok Pilia.
Sebelum menjadi pemimpin kelompok faksi militer OPM di Lany Jaya, Puron Wenda merupakan salah satu anak buah Goliath Tabuni, tokoh yang memimpin kelompok besar faksi militer OPM di Tingginambut. Ketika pengaruh Goliath Tabuni berkurang seiring dengan melemahnya faksi militer OPM dibanding dengan faksi politik OPM yang kian menunjukan eksistensinya, Puron Wenda pun melepaskan diri dari kelompok Goliath Tabuni dan membentuk kelompok sendiri di Puncak Jaya. Sehingga di Puncak Jaya ketika itu terdapat tiga kelompok faksi militer OPM yaitu, Faksi Goliath Tabuni, Faksi Tengahmati Enumbe dan Faksi Puron Wenda yang merupakan Faksi militer OPM yang baru. Akhirnya kelompok Puron Wenda keluar dari Kabupaten Puncak Jaya dan banyak beroperasi di Kabupaten Lany Jaya. Puron Wenda sendiri merupakan orang “lama” tapi kelompok Puron Wenda merupakan kelompok yang baru, jika dibandingkan kelompok induknya, Goliath Tabuni.
Terkait aktivitas kelompok Puron Wenda di Lanny Jaya ini, Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom mengatakan bahwa ia pernah memberikan kepada kelompok ini sekitar 20-30 juta untuk uang “keamanan”. Namun kelompok ini terus meminta uang dengan besaran yang terus meningkat. Bega Jigibalom akhirnya tidak lagi memberikan uang kepada kelompok ini karena takut uang tersebut akan dibelikan senjata dan amunisi.[1] Kemudian sekitar akhir Juli 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Papua mengklaim kelompok Puron Wenda telah menguasai 2 kampung yakni Kampung Pirime Balinga dan Kampung Kwiyawagi. [2]
Penutup
Situs-situs berita nasional memang mengabarkan bahwa Puron Wenda mengaku tidak mengetahui terkait hilangnya anggota kepolisian tersebut. Tapi melihat sepak terjang kelompok ini 2 tahun terakhir dan perselisihannya dengan aparat keamanan yang terjadi terus menerus bisa menjadi alasan penyerangan ini. Usaha pihak kepolisian yang melakukan pengejaran besar-besaran terhadap 70 anggota kelompok Puron Wenda mulai tanggal 18 September 2014 seperti yang ditulis diatas, berpotensi mengakibatkan berpencarnya anggota kelompok Puron Wenda untuk menghindari penangkapan oleh pihak Kepolisian. Sehingga aksi penyerangan bisa dilakukan sendiri atau kelompok kecil tanpa sepengetahuan Puron Wenda sebagai pimpinan kelompok.

Markas teroris Papua diduga di Lanny Jaya

Rabu, 3 Syawwal 1435 H / 30 Juli 2014 07:07
Markas teroris Papua diduga di Lanny Jaya
Kelompok teroris OPM yang tak sungguh-sungguh ditumpas oleh aparat negara, membuat korban jiwa tewas terus berjatuhan
JAYAPURA (Arrahmah.com) – Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom menduga kelompokteroris bersenjata dan terorganisir yang dipimpin Porum Wenda telah berpindah markas dan menjadikan daerah Pirime Balinga dan Kwiyawagi sebagai markas baru.
“Mereka (Porum Wenda) telah menjadikan daerah Pirime Balinga dan Kwiyawagi sebagai markasnya,” kata Befa via pesan singkat Senin petang, tulis Antaranews.
Menurut Bupati, kelompok Purom Wenda mulai meninggalkan Kabupaten Puncak Jaya dan membuat basis di Lanny Jaya.
“Mereka jadikan Lanny Jaya sebagai daerah kekuasaan. Saya berharap polri dan TNI bisa ambil tindakan strategis untuk membuat situasi di daerah kami aman dan nyaman,” katanya.
Telah diberitakan, polisi diserang oleh kelompok teroris bersenjata di kawasan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, terjadi Senin (28/7) sekitar pukul 12.45 WIT yang menyebabkan dua anggota polisi tewas dan beberapa luka. (azm/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/30/markas-teroris-papua-diduga-di-lanny-jaya.html#sthash.useWXAsy.dpuf

Markas teroris Papua diduga di Lanny Jaya

Rabu, 3 Syawwal 1435 H / 30 Juli 2014 07:07
Markas teroris Papua diduga di Lanny Jaya
Kelompok teroris OPM yang tak sungguh-sungguh ditumpas oleh aparat negara, membuat korban jiwa tewas terus berjatuhan
JAYAPURA (Arrahmah.com) – Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom menduga kelompokteroris bersenjata dan terorganisir yang dipimpin Porum Wenda telah berpindah markas dan menjadikan daerah Pirime Balinga dan Kwiyawagi sebagai markas baru.
“Mereka (Porum Wenda) telah menjadikan daerah Pirime Balinga dan Kwiyawagi sebagai markasnya,” kata Befa via pesan singkat Senin petang, tulis Antaranews.
Menurut Bupati, kelompok Purom Wenda mulai meninggalkan Kabupaten Puncak Jaya dan membuat basis di Lanny Jaya.
“Mereka jadikan Lanny Jaya sebagai daerah kekuasaan. Saya berharap polri dan TNI bisa ambil tindakan strategis untuk membuat situasi di daerah kami aman dan nyaman,” katanya.
Telah diberitakan, polisi diserang oleh kelompok teroris bersenjata di kawasan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, terjadi Senin (28/7) sekitar pukul 12.45 WIT yang menyebabkan dua anggota polisi tewas dan beberapa luka. (azm/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/07/30/markas-teroris-papua-diduga-di-lanny-jaya.html#sthash.useWXAsy.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar